DI COBA

 Pria AS Seberangi Air Terjun Niagara dengan Meniti Seutas Tali  < melajang.blogspot.com >

Nik Wallenda Melintasi Air Terjun Niagara dengan Meniti Seutas Tali Sepanjang 600m


New York- Seorang pria Amerika Seriklat Nik Wallenda menjadi oprang pertama yang sukses melintasi air terjun Niagara di atas seutas tali dalam jangka waktu 116 tahun terakhir. Pria yang dijuluki ‘daredevil‘ ini juga berhasil mencatatkan rekor sebagai manusia pertama yang berhasil ‘menyeberang’ air terjun ini dari sisi New York, AS ke sisi Ontario, Kanada.

Aksi menegangkan Wallenda ini disaksikan oleh puluhan ribu orang yang berkumpul di sekitar kawasan Niagara. Aksi ini juga disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi AS, ABC.
Pada Jumat (15/6), sekitar pukul 22.00 waktu setempat, Wallenda yang berkaos merah ini berjalan di atas seutas tali sepanjang 600 meter yang dibentangkan tepat di atas air terjun Niagara yang tercatat sebagai air terjun terbesar di kawasan Amerika Utara ini. Terdapat sebuah sambungan radio dua arah melalui sebuah earphone yang terpasang pada tubuh Wallenda, sehingga dia bisa tetap berkomunikasi dengan sang ayah, Terry Troffer.

“Ya Tuhan, sangat luar biasa, benar-benar menakjubkan, saya merasa sangat baik. Ini benar-benar persoalan fisik, tidak hanya mental, tapi juga fisik,” ucap Wallenda kepada ayahnya, sesaat setelah memulai aksinya, seperti dilansir oleh AFP, Sabtu (16/6/2012).
“Melawan hembusan angin tidaklah mudah. Aku merasakan tanganku mati rasa,” imbuhnya. Sang ayah berusaha memberikan semangat kepada Wallenda ketika putranya tersebut beraksi.
Para penonton yang terdiri atas beragam usia pun berteriak menyemangati Wallenda. “Ayo Nik! Ayo Nik!” teriak mereka. Melihat tanggapan penonton yang heboh, Wallenda sempat melakukan aksi ‘nekat’ yang menghebohkan kerumunan penonton. Ketika hendak mencapai ujung tali, Wallenda sedikit berlutut dan kemudian melambai ke arah penonton.





Dengan bantuan sebuah tongkat penyeimbang, Wallenda berhasil menyeberang ke sisi Kanada dalam waktu sekitar 30 menit. Percikan air dan hembusan angin yang kencang mengiringi aksi Wallenda, namun tidak menghalanginya untuk melintas dengan sukses.
Begitu mencapai ujung tali yang terpasang di sisi wilayah Ontario, Kanada, Wallenda segera memeluk keluarganya yang telah menunggu dan kemudian menelepon neneknya untuk memberi kabar baik. Wallenda sebelumnya berjanji akan segera menelepon sang nenek yang tidak bisa ikut hadir, begitu dia selesai beraksi.
Saat diwawancarai oleh reporter ABC usai beraksi, Wallenda menyatakan niatnya untuk kembali melakukan aksi serupa di Grand Canyon.

Diketahui bahwa Wallenda memiliki latar belakang penampil sirkus dan ahli akrobat terkenal di AS. Keluarga Wallenda yang telah dikenal publik AS sejak tahun 1978 ini, diketahui sering melakukan aksi-aksi stunt menakjubkan yang melibatkan ketinggian. Aksi-aksi mereka ini pernah ditayangkan dalam serial TV terkenal yang berjudul ‘The Great Wallendas‘.




 Guliano Stroe (7 tahun) asal Rumania ,menjadi binaragawan termuda di dunia









GIULIANO Stroe memang masih berusia 7 tahun, tapi dia tidak sama seperti anak-anak sebayanya.
Di usianya yang masih belia, bocah asal Roma, Italia ini telah memecahkan dua rekor dunia dan diklaim sebagai binaragawan termuda dan terkuat.
Giuliano bahkan mahir melakukan gerakan push-up di atas botol!
Seperti dilansir Huffington Post, Giuliano tercatat dalam Guinness World Records dengan dua titel sekaligus. Rekor pertama yang diraihnya yaitu berjalan dengan tangan tercepat sambil mengempit bola pemberat di antara kedua kaki.
Selain itu, Giuliano juga memecahkan rekor air push-up terbanyak. Air push-up adalah melakukan gerakan seperti push up, namun dengan kaki terangkat di udara. Giuliano mampu melakukan gerakan ini lebih banyak dari saingannya yang lebih dewasa.
Giuliano telah berlatih binaraga sejak usia 2 tahun. Rekor dunia pertama kali diperolehnya setelah tampil di sebuah tayangan televisi di Italia.
Di program variety show itu, Giuliano berjalan dengan tangan sambil kakinya mengempit weight ball, bola dengan beban yang sering digunakan saat berolahraga. Giuliano melakukan gerakan ini hingga jarak 30,5 meter.
Walau disebut sebagai jagoan cilik karena fisiknya yang tangguh, keberadaan Giuliano sempat dikecam karena latihan binaraga tidak baik bagi anak-anak.
Terlebih karena tubuh Giuliano masih dalam masa pertumbuhan. Ayah Giuliano, Iulian Stroe menyebutkan, proses latihan yang dilakukan anaknya tidak akan berbahaya karena selalu berada dalam pengawasan.
“Sejak kecil, dia selalu menemani saya ke gym. Saya selalu membawa Giuliano saat saya sedang berolahraga,” tutur Iuliano kepada Weekly World News.
“Saya selalu menemani Giuliano latihan dan tidak pernah membiarkannya berlatih sendiri. Dia cuma anak-anak. Kalau dia capek, saya akan membiarkannya bermain,” tandas lelaki 33 tahun itu.
(rere/gur)